Cara Menentukan IP dari Topologi yang Dibuat

Daftar isi akan muncul jika artikel memiliki heading (H2/H3)

Menentukan IP pada sebuah topologi jaringan adalah langkah dasar yang wajib dikuasai, terutama saat membangun jaringan di sekolah, kantor, atau lab praktik. Ibaratnya seperti memberi alamat pada setiap rumah di sebuah komplek, agar “penghuni” bisa saling mengirim pesan dengan benar. Tanpa IP yang tepat, komunikasi jaringan tidak akan berjalan.

Di artikel ini kita bahas langkah-langkahnya dengan cara yang simpel.


1. Pahami Bentuk Topologi

Sebelum menentukan IP, perhatikan dulu jenis topologi yang kamu gambar. Biasanya bentuk umum yang sering digunakan:

  • Topologi Star
    Semua perangkat terhubung ke satu switch/hub.

  • Topologi Bus
    Semua perangkat berada pada satu jalur kabel.

  • Topologi Ring
    Perangkat tersambung membentuk lingkaran.

  • Topologi Hybrid
    Gabungan beberapa bentuk sekaligus.

Walaupun bentuknya berbeda, cara kasih IP tetap sama, yang penting kamu tahu perangkat mana saja yang akan saling terhubung.


2. Tentukan Kelas dan Subnet IP

Langkah selanjutnya adalah menentukan blok IP. Ini seperti menentukan satu komplek perumahan sebelum memberi nomor rumah.

Umumnya ada tiga kelas IP private yang sering dipakai:

  • Kelas A: 10.0.0.0 – 10.255.255.255
    Untuk jaringan besar.

  • Kelas B: 172.16.0.0 – 172.31.255.255
    Untuk jaringan menengah.

  • Kelas C: 192.168.0.0 – 192.168.255.255
    Untuk jaringan kecil (paling sering dipakai di lab SMK).

Kalau jaringan kecil, gunakan Kelas C karena paling sederhana.


3. Tentukan Subnet Mask

Subnet mask menentukan “berapa banyak rumah” dalam satu jaringan.

  • 255.255.255.0 (/24) → maksimal 254 host (paling umum)

  • 255.255.255.128 (/25) → 126 host

  • 255.255.255.192 (/26) → 62 host

  • 255.255.255.224 (/27) → 30 host

Analoginya: subnet mask itu pagar pembatas kompleks. Semakin besar subnet, makin banyak rumah yang muat.


4. Tentukan Network ID dan Broadcast

Setelah tahu subnet, hitung:

  • Network ID → alamat awal (identitas jaringan)

  • Broadcast Address → alamat akhir (untuk pengiriman ke semua host)

Contoh:
IP 192.168.1.0/24

  • Network ID: 192.168.1.0

  • Broadcast: 192.168.1.255

  • Host: 192.168.1.1 – 192.168.1.254


5. Beri IP pada Setiap Perangkat

Kini saatnya memberi alamat pada setiap perangkat di topologi.

Misal topologi star dengan 1 router dan 4 PC:

Contoh Pembagian IP:

  • Router: 192.168.1.1

  • PC1: 192.168.1.2

  • PC2: 192.168.1.3

  • PC3: 192.168.1.4

  • PC4: 192.168.1.5

  • Subnet Mask: 255.255.255.0

  • Gateway PC: 192.168.1.1 (IP router)

Semua perangkat berada di jaringan yang sama sehingga bisa saling ping.


6. Tentukan Gateway (Jika Ada Router)

Gateway adalah pintu keluar jaringan.
Kalau hanya pakai switch, tidak perlu gateway.
Kalau pakai router, PC harus diarahkan ke IP router.

Aturan gampangnya:
IP gateway = IP router pada jaringan tersebut.


7. Cek dengan Ping

Terakhir, uji koneksi:

 
ping 192.168.1.1 ping 192.168.1.2

Kalau semua “Reply”, berarti IP sudah benar.


Contoh Kasus Sederhana

Topologi: 1 Router – 2 Switch – 6 PC
Butuh sekitar 6 alamat → cukup subnet /24.

Pembagian IP:

Perangkat IP Address
Router 192.168.10.1
PC1 192.168.10.2
PC2 192.168.10.3
PC3 192.168.10.4
PC4 192.168.10.5
PC5 192.168.10.6
PC6 192.168.10.7
Mask 255.255.255.0
Gateway PC 192.168.10.1

Kesimpulan

Menentukan IP itu mudah jika mengikuti langkah berikut:

  1. Kenali topologinya

  2. Pilih kelas IP

  3. Tentukan subnet mask

  4. Dapatkan network ID & broadcast

  5. Distribusikan IP ke perangkat

  6. Tentukan gateway

  7. Uji dengan ping

Ibarat membuat alamat rumah, yang penting konsisten, rapi, dan tidak ada IP yang duplikat.

Tentang Penulis
M
M Faaris Qushoyyi

Admin Website

Komentar (0)

Login untuk berkomentar

Login untuk dapat berkomentar

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama mengomentari artikel ini!

Artikel Lainnya

Jelajahi artikel-artikel menarik lainnya